Cilacap – Bupati Cilacap Tatto S. Pamuji menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cilacap dalam Rapat Paripurna di Gedung Rapat DPRD Kabupaten Cilacap, Selasa (29/3/2022).
Dalam laporannya, Bupati menuturkan mengenai pendapatan daerah yang mampu melampaui target dari Rp 3, 233 trilyun menjadi Rp 3, 334 trilyun atau sekitar 103, 11%. Demikian pula dengan Pendapatan Asli Daerah yang pada awalnya ditargetkan Rp 653, 354 milyar terealisasi di angka Rp 739, 133 milyar atau 113, 13%. Pada perhitungan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah, terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 314, 067 milyar.
Pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun 2021 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022 diarahkan pada “Peningkatan Kualitas Infrastruktur Wilayah dalam Memperkuat Wilayah Pinggiran dan Perbatasan”. Namun karena adanya wabah Covid-19, arah kebijakan dan prioritas pembangunan 2021 mengalami penyesuaian agar adaptif dan responsif dalam mengantisipasi perubahan tatanan baru guna percepatan penanganan dan pemulihan dampak Covid-19.
“Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi, keselarasan dan sinergitas dengan tema dan prioritas pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Penyesuaian arah kebijakan pembangunan Kabupaten Cilacap menjadi Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Ketahanan Sosial dan Bencana Didukung Infrastruktur yang Berkualitas, ” katanya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap kembali membaik. Penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kabupaten Cilacap sangat berpengaruh terhadap percepatan perkembangan perekonomian daerah. Sehingga pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap tanpa migas tercatat sebesar 3, 39?n dengan migas sebesar 2, 15%.
Di tahun 2021, laju inflasi Kabupaten Cilacap mencapai 1, 88%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beberapa kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Pandemi Covid-19 memang cukup berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. hal tersebut terlihat pada angka kemiskinan yang naik menjadi 11, 67%, Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 9, 97?n meningkatnya Angka Kematian Ibu serta Angka Kematian Bayi.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Cilacap juga berhasil meningkatkan usaha mikro sebesar 3, 31%. Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya peningkatan di sektor pariwisata, pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Keberhasilan yang telah dicapai selama tahun 2021 merupakan keberhasilan kita bersama, yang didukung oleh peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cilacap. Sedangkan berbagai kekurangan yang ada merupakan catatan penting yang harus diperbaiki demi kemajuan Kabupaten Cilacap, ” ujar Bupati. (*)